catatan sederhana

simple itu luar biasa

Rabu, 01 Maret 2017


Hy my blog, tidak terasa sudah lama saya tidak post di blog ini. Walaupun blog ini tidak cantik, iya maklum iya….ilmu saya untuk membuat blog paspasan. Belajar membuat blog dari hasil searching di google, mengenal kode yang aneh aneh untuk sedikit memperindah blog ini juga dari google, tetapi setidaknya saya masih ingat password untuk login dan melihat warna blog saya dengan colour combination red and black, warna yang paling saya suka. Pembahasan kali ini mengenai sebuah keluarga yang menginspirasi.Sebuah keluarga?

Keluarga siapakah?

Sebelum lebih lanjut ke topik utama, saya ingin bercerita sedikit mengenai blog ini. karena vakum lama jadi diperkenalkan dulu y, blog ini saya buat saat saya masih kuliah. Tulisan dalam blog bukanlah tulisan ilmiah atau tulisan yang berat Tetapi setidaknya blog bisa menjadi tempat untuk meyiratkan apa yang sedang saya fikirkan. Tulisan di blog ini dulu saya buat saat mengisi waktu kosong atau pun disela sela waktu menunggu jam kuliah. Saya hampir lupa kapan saya terakhir membuka blog ini, mungkin sudah lebih dari tiga tahun yang lalu.
Setelah lulus kuliah, dunia kerja apalagi di bidang perbankan benar –benar menyita waktu, dan blog ini-pun semakin terlupakan, sampai akhinya ada sesuatu yang mendorong saya untuk bercerita lagi di blog ini. 

Iya saya ingin membahas sebuah keluaga yang menginspirasi. Saya sempat membaca sebuah artikel yang saya lupa linknya, sempat saya screenshot tetapi saat saya cek dan ingin saya tampilkan pada artikel ini, ohh ternyata sudah terhapus secara tidak sengaja. Artikelnya membuat saya semakin tertarik terhadap penulisnya. 

Awal mula saya menemukan mengenai tulisan tersebut adalah karena saya tertarik dengan salah satu band anak muda.
Tulisan itu menarik menurut saya. Sepertinya dari tulisan tersebut tergambar pribadi yang sederhana.
Penulisnya adalah Reuben Nathaniel. Sekali lagi Saya lupa dimana saya menemukan tulisan tersebut,
Siapa itu Reuben, mungkin untuk anak- anak abg banyak yang mengenal nama itu, tetapi  bagi yang belum tau, mari saya perkenalkan. Reuben N adalah seorang remaja, ahh bukan tepat nya anak muda yang  sudah berusia 20 tahun. Merupakan salah satu personil dari group band yang bernama The Overtunes.

The Overtunes adalah group band yang terbentuk dari tiga bersaudara, yaitu Mada, Reuben dan Mikha. Usia mereka tidak terpaut jauh. Mendengar nama band remaja ini mungkin kita berfikiran mereka hanya sebuah band yang memiliki talenta dalam bidang musik sama seperti kebanyakan band yang lain. Namun tidak, saya melihat sesuatu yang berbeda dari band tiga bersaudara ini.
Bisa dibilang sekarang saya menjadi salah satu fans mereka.  Saya tidak seluarbiasa tunist yang mengenal dan mendukung mereka dari mereka memulai karier.Tunist adalah sebutan untuk fans meraka.

Awal mereka mengeluarkan single di awal karier mereka saya pernah mendengar lagunya tetapi tidak begitu mengenal band ini. Pertama saya tau Mikha dari ajang pencarian bakat di salah satu TV swasta, dimana saat itu saya dengar ada mahasiwa satu kampus saya yg katanya masuk X-Factor yaitu Gede Bagus, tertarik untuk menonton sesekali tetapi saya tidak begitu mengikuti acara tersebut.  Saya mulai tetarik mendengar lagu mereka di tahun 2016, ohh…iya bisa dibilang ini sudah sangat terlambat. Mereka sudah merelease lagu –lagu mereka tiga tahun yang lalu.. Mereka berbeda ,Suara mikha sangat halus dan benar-benar menyejukkan, tetapi yang membuat mereka berbeda bukanlah suara mikha yang luar biasa tetapi, mereka yang sederhana, dan apa adanya. Mikha yang terlihat polos, reuben yang manis dan ekspresinya yang lucu saya paling suka kalau melihat reuben bicara ceplas ceplos dan  lucu bisa dibilang jayus, dan mada yang tenang dan pendiam.  Walaupun mereka sekarang sudah semakin dewasa tetapi kepribadian itu tetap saya lihat tidak berubah.Terutama reuben gesture tubuh nya lucu dan tetap terlihat polos dan apa adanya. Berbeda dengan band kebanyakan.
Karena hal tersebut saya semakin tertarik untuk mengetahui, hal –hal tentang tiga boys ini. Selain sederhana mereka adalah anak-anak yang cerdas dan konsen pada study mereka.

Mereka memiliki talenta di bidang musik, tidak seperti remaja seusia mereka, dengan pencapaian mereka sekarang, mereka tetaplah sederhana, dari beberapa informasi yang saya baca sepertinya mereka dekat dengan tuhan dan dekat dengan keluarga.

Pernah di suatu wawancara saya mendengar statement meraka tentang perayaan tahun baru. Apa yang biasa mereka lakukan saat perayaan tahun baru. Salah satu dari mereka menjawab. Kurang lebih seperti ini’ tahun baru mereka tidak terbiasa untuk merayakannya dengan bersenang-senang dan menghabiskan waktu di luar. Tahun baru mereka lewati dengan menghabiskan pergantian malam berdoa bersama sekeluarga dan diam dirumah sampai akhirnya tahun berganti.Ohh…betapa meraka sekeluarga sangat dekat dan sederhana.

Tentunya anak muda yang memiliki kepribadian pemikiran seperti itu tidak terlepas dari arahan, dan bimbingan orang tuanya, bagaimana mereka diajarkan memaknai susuatu, bertindak dan menjalani kehidupan mereka.

Orang tua mereka adalah ibu Yvonne Hubner dan ayahnya Lans Brahmantyo. Hebat iya….membesarkan tiga anak laki- laki dengan umur yang tidak begitu jauh tetapi tetap bisa akur dan sejalan, dan sekarang mereka berjalan bersama untuk menggapai mimipi meraka.

3 boys ini juga mempunyai adik yang usianya terpaut jauh dari mikha namanya Andrew .pada beberapa aksi panggungnya mereka kerap kali mengajak Andrew.
Pada tulisan ini saya tidak banyak memuji membagikan pencapaian mereka dalam bidang musik, walapun mereka sudah menghasilkan lagu-lagu yang berkualitas. Ataupun memuji mereka karena kegantengan mereka karena saya sudah tidak seumuran tunist kebanyakan yang tepesona dengan kecakepan boys ini. Terutama mikha yang sepertinya paling banyak fans ceweknya.  Saya lebih memperhatikan kepribadian mereka.

Ini nih point-point kepribadian mereka yang menarik versi saya:
Pertama, mereka smart, mikha sudah kuliah di usia 15 tahun ini karena dia setelah lulus smp sudah tau apa yang sebenarnya ia inginkan dan menjadi tujuan hidupnya. Reuben sudah sarjana sebelum usia 20 tahun. Dan mada yang jago menjadi calon arsitek.
Kedua, mereka adalah anak-anak yang polos, sebagai seorang artis mereka bisa saja tampil waah….seperti artis-artis remaja kebanyakan.
Ketiga, sepertinya mereka sangat dekat dan menghormati satu sama lain dan dekat dengan mamanya.
Kepribadian anak-anak umumnya terbentuk dan kebiasaan dalam keluarga, jika dalam keluarga diajarkan untuk terbiasa dengan hal yang sederhana. Itu sedikit banyak akan membentuk mereka menjadi pribadi yang sederhana. 

Saya berharap mereka akan tetap menjadi band yang bertalenta yang menghasilkan karya karya yang berkualitas tetapi tetap sederhana.

Keluarga ini,menginspirasi saya, bagaimana sebuah keluarga yang sederhana, mereka mungkin punya semua yang mereka butuhkan, tetapi mereka tetap ada dijalan tuhan, seorang ibu yang mengajarkan anak-anaknya untuk menghargai dan menghormati satu sama lain.
Saya sangat tertarik untuk tau bagaimana Ibu yvone hubner, mendidik anak-anaknya karena tidak mudah mempunyai empat anak lak-laki dimana satu sama lain saling dekat dan saling menghargai. 

Kesimpulannya, keluarga ini  menginspirasi karena, seorang ibu yang mengarahkan anak-anaknya dari usia dini untuk menemukan apa passion mereka, sehingga di usia yang masih labil mereka sudah tau tujuan meraka. Setelah paham akan tujuan mereka, tanpa bimbingan terus menerus dari orang tua untuk tekun menggapai apa yang mereka ingin capai mungkin hal tersebut akan mustahil dicapai. Dalam menggapai mimpinya mereka tampil dengan kepribadian yang baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar