Hy my blog, tidak
terasa sudah lama saya tidak post di blog ini. Walaupun blog ini tidak cantik,
iya maklum iya….ilmu saya untuk membuat blog paspasan. Belajar membuat blog
dari hasil searching di google, mengenal kode yang aneh aneh untuk sedikit memperindah
blog ini juga dari google, tetapi setidaknya saya masih ingat password untuk
login dan melihat warna blog saya dengan colour combination red and black,
warna yang paling saya suka. Pembahasan kali ini mengenai sebuah keluarga yang
menginspirasi.Sebuah keluarga?
Keluarga siapakah?
Sebelum lebih lanjut ke
topik utama, saya ingin bercerita sedikit mengenai blog ini. karena vakum lama
jadi diperkenalkan dulu y, blog ini saya buat saat saya masih kuliah. Tulisan dalam
blog bukanlah tulisan ilmiah atau tulisan yang berat Tetapi setidaknya blog
bisa menjadi tempat untuk meyiratkan apa yang sedang saya fikirkan. Tulisan di
blog ini dulu saya buat saat mengisi waktu kosong atau pun disela sela waktu menunggu
jam kuliah. Saya hampir lupa kapan saya terakhir membuka blog ini, mungkin sudah
lebih dari tiga tahun yang lalu.
Setelah lulus kuliah, dunia
kerja apalagi di bidang perbankan benar –benar menyita waktu, dan blog ini-pun
semakin terlupakan, sampai akhinya ada sesuatu yang mendorong saya untuk bercerita
lagi di blog ini.
Iya saya ingin membahas
sebuah keluaga yang menginspirasi. Saya sempat membaca sebuah artikel yang saya
lupa linknya, sempat saya screenshot tetapi saat saya cek dan ingin saya
tampilkan pada artikel ini, ohh ternyata sudah terhapus secara tidak sengaja.
Artikelnya membuat saya semakin tertarik terhadap penulisnya.
Awal mula saya
menemukan mengenai tulisan tersebut adalah karena saya tertarik dengan salah
satu band anak muda.
Tulisan itu menarik
menurut saya. Sepertinya dari tulisan tersebut tergambar pribadi yang
sederhana.
Penulisnya adalah Reuben
Nathaniel. Sekali lagi Saya lupa dimana saya menemukan tulisan tersebut,
Siapa itu Reuben,
mungkin untuk anak- anak abg banyak yang mengenal nama itu, tetapi bagi yang belum tau, mari saya perkenalkan.
Reuben N adalah seorang remaja, ahh bukan tepat nya anak muda yang sudah berusia 20 tahun. Merupakan salah satu personil
dari group band yang bernama The Overtunes.
The Overtunes adalah
group band yang terbentuk dari tiga bersaudara, yaitu Mada, Reuben dan Mikha.
Usia mereka tidak terpaut jauh. Mendengar nama band remaja ini mungkin kita berfikiran
mereka hanya sebuah band yang memiliki talenta dalam bidang musik sama seperti
kebanyakan band yang lain. Namun tidak, saya melihat sesuatu yang berbeda dari
band tiga bersaudara ini.
Bisa dibilang sekarang saya
menjadi salah satu fans mereka. Saya tidak
seluarbiasa tunist yang mengenal dan mendukung mereka dari mereka memulai karier.Tunist
adalah sebutan untuk fans meraka.
Awal mereka mengeluarkan
single di awal karier mereka saya pernah mendengar lagunya tetapi tidak begitu mengenal
band ini. Pertama saya tau Mikha dari ajang pencarian bakat di salah satu TV
swasta, dimana saat itu saya dengar ada mahasiwa satu kampus saya yg katanya
masuk X-Factor yaitu Gede Bagus, tertarik untuk menonton sesekali tetapi saya
tidak begitu mengikuti acara tersebut. Saya
mulai tetarik mendengar lagu mereka di tahun 2016, ohh…iya bisa dibilang ini sudah
sangat terlambat. Mereka sudah merelease lagu –lagu mereka tiga tahun yang
lalu.. Mereka berbeda ,Suara mikha sangat halus dan benar-benar menyejukkan,
tetapi yang membuat mereka berbeda bukanlah suara mikha yang luar biasa tetapi,
mereka yang sederhana, dan apa adanya. Mikha yang terlihat polos, reuben yang
manis dan ekspresinya yang lucu saya paling suka kalau melihat reuben bicara
ceplas ceplos dan lucu bisa dibilang
jayus, dan mada yang tenang dan pendiam.
Walaupun mereka sekarang sudah semakin dewasa tetapi kepribadian itu tetap
saya lihat tidak berubah.Terutama reuben gesture tubuh nya lucu dan tetap terlihat
polos dan apa adanya. Berbeda dengan band kebanyakan.
Karena hal tersebut saya
semakin tertarik untuk mengetahui, hal –hal tentang tiga boys ini. Selain sederhana
mereka adalah anak-anak yang cerdas dan konsen pada study mereka.
Mereka memiliki talenta
di bidang musik, tidak seperti remaja seusia mereka, dengan pencapaian mereka sekarang,
mereka tetaplah sederhana, dari beberapa informasi yang saya baca sepertinya
mereka dekat dengan tuhan dan dekat dengan keluarga.
Pernah di suatu wawancara
saya mendengar statement meraka tentang perayaan tahun baru. Apa yang biasa mereka
lakukan saat perayaan tahun baru. Salah satu dari mereka menjawab. Kurang lebih
seperti ini’ tahun baru mereka tidak terbiasa untuk merayakannya dengan bersenang-senang
dan menghabiskan waktu di luar. Tahun baru mereka lewati dengan menghabiskan pergantian
malam berdoa bersama sekeluarga dan diam dirumah sampai akhirnya tahun berganti.Ohh…betapa
meraka sekeluarga sangat dekat dan sederhana.
Tentunya anak muda yang
memiliki kepribadian pemikiran seperti itu tidak terlepas dari arahan, dan
bimbingan orang tuanya, bagaimana mereka diajarkan memaknai susuatu, bertindak dan
menjalani kehidupan mereka.
Orang tua mereka adalah
ibu Yvonne Hubner dan ayahnya Lans Brahmantyo. Hebat iya….membesarkan tiga anak
laki- laki dengan umur yang tidak begitu jauh tetapi tetap bisa akur dan sejalan,
dan sekarang mereka berjalan bersama untuk menggapai mimipi meraka.
3 boys ini juga mempunyai
adik yang usianya terpaut jauh dari mikha namanya Andrew .pada beberapa aksi panggungnya
mereka kerap kali mengajak Andrew.
Pada tulisan ini saya tidak
banyak memuji membagikan pencapaian mereka dalam bidang musik, walapun mereka sudah
menghasilkan lagu-lagu yang berkualitas. Ataupun memuji mereka karena kegantengan
mereka karena saya sudah tidak seumuran tunist kebanyakan yang tepesona dengan
kecakepan boys ini. Terutama mikha yang sepertinya paling banyak fans
ceweknya. Saya lebih memperhatikan kepribadian
mereka.
Ini nih point-point kepribadian
mereka yang menarik versi saya:
Pertama, mereka smart,
mikha sudah kuliah di usia 15 tahun ini karena dia setelah lulus smp sudah tau
apa yang sebenarnya ia inginkan dan menjadi tujuan hidupnya. Reuben sudah
sarjana sebelum usia 20 tahun. Dan mada yang jago menjadi calon arsitek.
Kedua, mereka adalah
anak-anak yang polos, sebagai seorang artis mereka bisa saja tampil waah….seperti
artis-artis remaja kebanyakan.
Ketiga, sepertinya
mereka sangat dekat dan menghormati satu sama lain dan dekat dengan mamanya.
Kepribadian anak-anak
umumnya terbentuk dan kebiasaan dalam keluarga, jika dalam keluarga diajarkan
untuk terbiasa dengan hal yang sederhana. Itu sedikit banyak akan membentuk
mereka menjadi pribadi yang sederhana.
Saya berharap mereka akan
tetap menjadi band yang bertalenta yang menghasilkan karya karya yang
berkualitas tetapi tetap sederhana.
Keluarga ini,menginspirasi
saya, bagaimana sebuah keluarga yang sederhana, mereka mungkin punya semua yang
mereka butuhkan, tetapi mereka tetap ada dijalan tuhan, seorang ibu yang mengajarkan
anak-anaknya untuk menghargai dan menghormati satu sama lain.
Saya sangat tertarik untuk
tau bagaimana Ibu yvone hubner, mendidik anak-anaknya karena tidak mudah
mempunyai empat anak lak-laki dimana satu sama lain saling dekat dan saling
menghargai.
Kesimpulannya, keluarga
ini menginspirasi karena, seorang ibu
yang mengarahkan anak-anaknya dari usia dini untuk menemukan apa passion
mereka, sehingga di usia yang masih labil mereka sudah tau tujuan meraka. Setelah
paham akan tujuan mereka, tanpa bimbingan terus menerus dari orang tua untuk
tekun menggapai apa yang mereka ingin capai mungkin hal tersebut akan mustahil
dicapai. Dalam menggapai mimpinya mereka tampil dengan kepribadian yang baik.